Followers

Senin, 26 Maret 2012

Mereka Bilang Ini Ulang Tahun

-->
aku berkelana di dunia mimpi. Tapi tiba-tiba ada sesuatu yang mengganggu telingaku, sampai-sampai memaksaku tuk segera pergi dan kembali ke dunia sebenarnya. Di sini, di atas tempat ku berbaring, aku hanya terdiam. Menyadari bahwa pekerjaanku mencuci belum usai. Tapi aku hanya diam mematung. Memutar memori sejenak.
Dimana aku?
Kemudian terlintas mereka, orang-orang yang aku sayang. Hanya mampu menghela nafas, saat menyadari bahwa malam itu hanya ditemani kesendirian. Ya..hanya aku dan nyanyian alam.
Tapi kemudian, mataku tertuju pada kandang mungil di tepi kamar. Aku pun menghampirinya. Ku lihat ada makhluk kecil yang tengah tertidur. Ia terbangun saat ku membuka pintu rumahnya. Dan malam itu kami bercerita banyak.
Aku menceritakan semua perjalanan hidupku setahun belakangan ini. Tentang kerja keras, perjuangan, ketabahan, keberhasilan, kesedihan, keahagiaan, keputus asaan, kejujuran, ketulusan, semua tentang yang telah terjadi, tentang aku dan mereka.
Sampai aku lelah bercerita, tapi makhluk mungil itu hanya terdiam. Menatapku sendu. Seperti hendak mengusap airmata ku yang jatuh perlahan.
Hey, kenapa kamu menangis, tersenyumlah, ada aku disini
Aku terkejut, mahluk mungil yang biasa kusebut cupi itu berbicara, seekor hamster lucu teman terbaikku.
Aku bahagia cupi, aku bisa melewati semua ini, satu tahun ini.
Aku tau, tapi aku rasa kamu juga merasa sepi. Bukankah sperti itu?
Ya, tapi itu bukan segalanya.
Mari kita rayakan malam ini bersama. Aku telah mengundang teman-temanku. Lihatlah, semut-semut itu berbaris hendak mengucapkan selamat kepada mu. Dan pasti kau dengar di luar sana, jangkrik dan toke bernyanyi beriringan melantunkan lagu paling indah dan tulus. Dan cicak di atas sana tengah memotret kebehagiaan kita bersama. Hahaha..kita berpestaa…
Aku hanya tertawa, tersenyum kegirangan.sambil mengangkat 2tangan cupi.
Tapi tiba-tiba semunya buyar.
Selesai.
Aku tersadar dari lamunan menakjubkan barusan. Pembicaraan ku dengan cupi, pestaku, semuanya tersapu. Ternyata aku hanya berkhayal. Hingga aku harus seperti cinderella yang harus mengerjakan pekerjaan rumah, mencuci pakaian di tengah malam pukul 23.47.
Untung mataku belum bermalas-malasan. Tanganku pun masih asik dengan baju-baju itu. Tapi tiba-tiba handphone ku berdering. Tampaknya seseorang menelepon. Tengah malam seperti ini, ada orang menelpon??!!! Arghh..
Ya hallo..kenape?
Ternyata itu telepon dari teman-teman kerjaku. Ya mereka yang gila dan belum berhenti bekerja. Masih di kantor, dan masih saja gila. Haha…mereka bilang selamat ulang tahun, dan aku hanya tertawa, bingung harus berkata apa selain tertawa dan mengucapkan terimakasih. Ya terdengar suara S*k*m yang seperti biasa selengean, suara pa D*ni yang bernyanyi happy birthday dengan nada suara berat khasnya, pa W*hy* yg samar samar seperti perilaku beliau yang kurang jelas,hehe, dan suara Ahm*d yg tak nampak sperti hantu. Aku menutup telepon sambil terus tertawa, dan kembali dengan cucian yang melambai ingin di sentuh.
Baru 3 langkah, handphone ku kembali berdering. Aaahh…apalagi ini. Dan saat aku melihat layar ponsel, ternyata itu kodok. Pria setengah normal, tetangga rumahku, yang kemarin-kemarin setiap tahun selalu muncul di bulan agustus dan berakhir di bulan september, yang setiap tahun selalu mengampuniku yang suka tiba-tiba menghilang, yang pernah membuat aku illfeel, yang bisa membuatku menyerahkan kunci rahasia tanpa diminta, yang selalu mengganggu sebagian perhatian ku, yang namanya memenuhi inbox di handphoneku, ya dia Kodok..
Selamat ulang tahun..
Ya, itu kalimat yang jelas terdengar. Dia mengeluh karena tidak menjadi yang pertama mengucapkannya. Karena nomorku sibuk saat dia berusaha menelpon. Tapi aku tak mempermasalahkan pertama, kedua, atau ketiga. Mendengar suaranya yang tampak serak seperti kodok karena sedang sakit saja sudah cukup.haha, thanks my dear,kodok jelek.
Yaps, malam yang menggelikan. Handphoneku tak berhenti berbunyi. Inbox ku penuh dengan ucapan-ucapan selamat dan doa-doa. Aku hanya bisa membalas dengan ucapan terimakasih dan mengamini doa-doa mereka. Dan malam itu pun, kau bercerita banyak pada Alloh, tentang kebahagianku, pengharapanku, dan berbagai kesedihanku. Sampai akhirnya aku lelah dan tertidur di atas sajadah.
16 maret 2012,
Pagi-pagi sekali keponakan kecil ku Azka sudah menelpon, “selamat ulang tahun tante…..” uuuhhh nice morning.awal yang indah di pagi hari yang cerah.
Menyusul juga ucapan dari ibu ku, ayah ku, dan kakakku. Kali ini ibu ku merangkai kalimat dengan begitu indah, puitis, namun naturalis. Sederhana, tapi sangat menyentuh. Bahkan airmata ku tak tertahan menetes begitu saja.
22 tahun yang lalu,
16 maret 1990 pada pukul 08.42 , aku melahirkan seorang anak perempuan.
Dia cantik, seperti malaikat yang dikirim Allah untuk membahagiakanku.
Selamat ulang tahun anakku sayang, semoga Allah selalu menjagamu dan mencurahkan kasih sayangnya untukmu, maafin mamah karna ngga bisa ngebahagiain intan.
sedih sekali membaca.  
Maafin intan mah, buat semua kesalahan dan kekhilafan Intan. Intan belum bisa ngebahagiain mamah dan papah
Dan di kantor, aku bekerja seperti biasanya. Namun teman-temanku mengirim sinyal untuk ditraktir makan siang bersama. Tapi seperti mengharapkan air di gelas kosong, sebuah ketidakmungkinan, sbuah kehampaan, karena memang dompetku hampir tak bernyawa. Sudah dua minggu ini aku bertahan hidup dengan perjuangan uang recehan (lebay).
Namun bak mendapat lemparan gepokan uang, seoarang bapa pemberi ilmu, bapak-dari para bapak-bapak , bapak baik hati yang mengaku tidak pernah tua, bapak yang tidak pernah berhenti menjadi komentator dan pendongeng, mengajak aku dan teman-teman untuk makan bersama merayakan hari kelahiran ku untuk yang kesekian puluh tahun.
Horeeeeee….alhamdulillah, rezekiii…
YA, MEREKA BILANG INI ULANG TAHUN….
Ku buka jejaring sosial yang ku punya, ternyata disana penuh dengan ucapan selamat dan doa-doa dari teman-teman dan orang-orang terdekatku. Terimakasih semuanya, terimakasih untuk ucapan selamat dan doa-doa.
Kebahagiaanku tak berhenti sampai disini. Saat aku pulang ke Bandung, aku pergi makan malam dengan kodok di sebuah cafĂ© artistik three house di Ciwalk. Malam itu aku bersikap seperti biasanya aku makan malam dengannya. Dan dia pun sama. Namun tiba-tiba, aku dikagetkan dengan kemunculan 2 pegawai three house yang bernyanyi sambil membawakan mini cake dengan lilin kecil yang menyala diatas nya, serta bungkusan kado…”happy birthday to you..happy birthday to you…”
Wajahku pun mendadak merah padam, malu bercampur bahagia teraduk disitu. Haha, thank u so much my dear for little surprise, hihiwww…
Ya begitulah kisah nya. Dan mereka bilang ini ulang tahun.
Padahal ini adalah momen berkurangnya usia. Saat manusia semakin kehilangan masa hidupnya. Saat manusia semakin dekat dengan kematiannya, saat manusia semakin dipaksa untuk terus mendekatkan diri dengan sang Maha Pencipta, Alloh SWT.
Ya, di usia ini aku memang belum menjadi apa-apa. Dan bukan sebagai siapa-siapa. Tapi aku tau sedang dimana dan akan kemana. Aku terus berdoa dan memohon kepada-Nya, semoga sisa usiaku benar-benar menjadi waktu berkualitas yang aku gunakan untuk mengumpulkan segala sesuatunya untuk bekal di kehidupan abadi.
Ya begitu lah…ini kisahnya. Mereka bilang, ini Ulang Tahun…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

nyang lain niihh..